Breaking News

Thursday 1 January 2015

REVOLUSI MENTAL 2015

TAHUN 2014 sudah berakhir. Banyak hal yang sudah dilewati dalam kurun waktu satu tahun ini. Kini semua orang akan menatap tahun yang baru, tahun 2015. Di tahun yang baru ini kiranya diharapkan ada semangat dan jiwa yang juga baru dalam menatap masa depan yang lebih baik. Banyak hal yang akan menanti dan banyak juga yang akan dinanti.
Pada tahun yang baru ini Indonesia akan menyambut sebuah dunia baru dalam kerangka global demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Asean World Trade Organization atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan dunia baru yang akan kita songsong pada 2015. Dalam sistem ini, sekat-sekat pembatas antarnegara tidak akan ada lagi. Semuanya kini menjadi satu dunia dalam kawasan Asia Tenggara.
Indonesia sebagai salah satu anggotanya akan mengalami hal yang sama seperti yang diberlakukan di negara lain. Kita tentunya menyadari bahwa sistem MEA ini akan membawa dampak berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya, sehingga kita dituntut mampu menghadapi sistem ini dengan penuh persiapan. Sebagai salah satu elemen masayarakat, mahasiswa mempunyai posisi penting dan paling diharapkan untuk mampu menjadi garda terdepan dalam MEA.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa setidaknya mampu membangun mental yang positif sejak dini. Mahasiswa diharapkan mampu menciptakan etos belajar yang baik dengan menciptakan suasana yang turut mendukung kegiatan belajar mengajar di kampus. Cara lainnya adalah dengan aktif dalam kegiatan organasasi kampus baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial.
Model kegiatan seperti ini sangat penting agar mendukung daya pikir mahasiswa sehingga mampu bersaing dengan orang lain dalam dunia kerja. Selain hal-hal tersebut, masih banyak kegiatan lain yang sebenarnya turut membantu mahasiswa bersiap menghadapi MEA 2015. Dengan begitu, mahasiswa tidak kesulitan dalam bersaing dengan SDM dari negara lain yang akan masuk dan bekerja di Indonesia.
Inilah waktu yang tepat bagi seorang mahasiswa dalam mewujudkan gagasan Revolusi Mental yang selalu didengung-dengungkan pemerintahan sekarang. Memulai suatu kebiasaan baik dimulai dari hal kecil dan tidak perlu menundanya. Karena kalau bukan sekarang diwujudkan, kapan lagi kita harus memulainya?

Tuesday 5 November 2013

Budayakan Budaya ON TIME


Malam ini, sehabis saya membaca blognya Dr. Afie, saya bener-bener merasa selama ini saya terlalu menyia-nyiakan waktu, sehingga banyak pr saya terbengkalai, sholat 5 waktu jarang sekali terlaksana, ke sekolah sering telat, dan masih banyak lagi. Semua karena kesalahan saya suka mengulur-ulur waktu. Banyak akibat yang saya rasakan akibat mengulur-ulur waktu, misalkan pada saat saya mengikuti lomba cerdas-cermat UUD 1945 dan TAP MPR tahun 2011, pada saat itu saya benar-benar sangat santai dan menganggap lawan kami adalah orang yang mudah di taklukan *sombong sekali* alhasil saya tidak terlalu serius belajar, saya disuruh belajar tetapi ngga pernah bener-bener focus, yang lain pada belajar saya malah internetan yang ngga penting dan ngga ada hubungannya sama kesiapan untuk lomba tersebut, pokoknya saya ngga serius, saya terlalu main-main. Dan tibalah lomba tersebut, kami bertanding melawan 2 regu yang berasal dari SMA di luar Ambon, dan saya masih saja tetap santai dan berpikir bahwa sekolah kami yang akan mengalahkan 2 sekolah tersebut.

Saat sesi tanya-jawab berlangsung….

Tibalah pertanyaan yang mengarah pada hafalan saya, yakni mengenai pasal 18, yang berisi tentang Otonomi daerah. Saya tidak begitu cermat dalam menangkap maksud soal tersebut dan akhirnya mendapatkan -5.

Acara berakhir….

Ternyata kami hanya bisa berada pada posisi kedua, dan perlu kalian tahu, saya tidak menyalahkan diri saya sendiri, tetapi malah menyalahkan orang lain akibat kelalaian saya sendiri *tragis memang* saya sungguh tidak berprikemanusiaan, saya selalu mencari yang hitam-hitam untuk disalahkan atas perbuatan saya sendiri *maaf*, semua berawal dari suka mengulur-ulur waktu, disuruh belajar, saya malah santai, disuruh serius, saya malah bercanda, dan lain sebagainya. Saya cenderung menyalahkan orang lain atas kelalaian saya sendiri, saya yang tidak cermat dan teliti akhirnya menerima buahnya.

Dalam blognya Dr. Afie, beliau menceritakan tentang pengalaman beliau selama di Jepang. Beliau lebih tertarik membahas budaya on-time orang Jepang. Di Jepang, tidak peduli alasan yang akan dipakai sebagai pembenar keterlambatan kita, terlambat adalah terlambat, TITIK. Karena itu, bagi yang akan ke Jepang atau baru saja tinggal di Jepang, segeralah beradaptasi dengan budaya on-time, dan segera tinggalkan budaya jam karet. Di Jepang, janjian pukul 13.00 itu berarti 13.00, bukan 13.01. Jangan kaget kalau kita telat beberapa menit sudah ditinggal. Batas pengumpulan berkas jam 17.00 itu berarti jam 17.00 bukan 17.01. Jangan kaget meskipun hanya telat beberapa menit berkas kita benar-benar ditolak.

Ketika membaca blog ini, saya sadar, ketika saya mengadakan janji dengan teman-teman saya untuk ngumpul jam 16.00 di sekolah untuk latihan upacara, eh saya malah dari rumah jam 16.00, padahal sebenarnya saya harus 5-10 menit sebelumnya sudah berada di sekolah. Alhasil, karena sudah takut dimarahin oleh teman-teman, ketika nungguin angkotnya lama banget, saya malah marah marah ngga jelas, ngedumel dalam hati, yah pokoknya comel banget. Semua karena keterlambatan a.k.a suka ngaret :(

Kata orang, orang pintar adalah mereka yang tidak mengulangi kesalahan yang pernah dibuatnya, sedangkan orang yang bijaksana adalah mereka yang tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
Padahal saya selalu mengulangi kesalahan yang pernah saya buat *berarti saya bukan orang pintar* *smile*
Dan mulai sekarang saya akan budayakan budaya on-time :) Bagaimana dengan anda?




Handstand Roll


Senam Roll Depan

Dalam pelajaran ini Anda akan belajar bagaimana melakukan roll depan dalam senam . Roll depan adalah salah satu teknik yang paling dasar senam artistik. Namun, melakukan keterampilan dengan sempurna tidak semudah seperti yang terlihat . Roll depan merupakan keterampilan penting bagi banyak instruksi sub - berturut-turut seperti terselip sandal depan atau senam depan gerakan jumpalitan . Menemukan lebih banyak senam di pelajaran senam utama.

Eksekusi

    Berdirilah tegak dengan kaki tertutup dan lutut diperpanjang . Memperpanjang siku dan tangan Anda di atas kepala Anda . Batang , lengan dan kepala bergerak sebagai satu unit sampai tangan menyentuh lantai . Kaki dan tangan Anda harus sejauh mungkin terpisah . Kaki , pinggul dan tangan membentuk garis vertikal .
    Pindahkan tangan ke depan turun tanpa menekuk lutut Anda terlalu banyak . Batang dan kepala bergerak sebagai satu unit . Juga mencoba untuk menjaga bagasi Anda dan kaki Anda cukup banyak berbaris . Satu-satunya cara untuk hal ini , adalah untuk meraih lantai sangat jauh dari tempat Anda berdiri . Semakin jauh Anda pergi ke depan , semakin baik . Tapi jangan melompat. Gulungan depan Melonjak disebut gulungan menyelam .
    Letakkan tangan Anda di lantai dengan jari menunjuk lurus ke depan dan sedikit masuk Batang , bahu , siku dan tangan masih berbaris .
    Pinggul bergerak maju pertama dan kaki diperpanjang mengikuti garis horizontal . Jangan cambuk kaki Anda di atas . Dagu ke dada Anda untuk melindungi leher Anda dan tekuk siku perlahan-lahan , sehingga bergerak kembali menuju lantai perlahan .
    Berguling punggung dan pegang tulang kering atau lutut . Alih-alih menyentuh kaki Anda , Anda juga dapat memperpanjang lengan horizontal dengan telapak tangan menghadap lantai.
    Ketika kaki Anda menyentuh lantai lagi , memperpanjang lengan Anda dan mengangkat mereka ke tingkat vertikal ( atas kepala ) . Semakin lambat Anda roll , semakin dekat Anda harus menarik kaki Anda untuk buttom Anda .

nasihat

    Jika Anda mengalami masalah dengan roll depan senam , praktik telur gulungan di awal . Duduklah dan ambil lutut Anda, kemudian bersandar ke depan dan menempatkan tangan Anda di lantai . Roll ke depan dan ambil lutut di tengah gerak . Sekarang , setelah tumit menyentuh lantai , tidak berdiri atau mengangkat lengan Anda . Cukup meletakkan tangan Anda ke bawah lagi dan melakukan roll lain . Cobalah untuk melakukan 3 atau 5 telur gulungan berturut-turut . Latihan Tambahan : Apakah mereka secepat Anda bisa.
    Coba gulungan depan pertama Anda di atas tikar .
    Pastikan tangan Anda menyentuh tanah lebih awal dari leher Anda .
    Coba gulungan depan dalam gerakan lambat .
    Pelajari cara untuk pergi dari handstand senam menjadi gulungan depan .
    Setelah Anda dapat melakukan roll depan , Anda dapat mencoba gulungan menyelam .

                 
                          


Saturday 29 June 2013

AWAL PUASA RAMADHAN 2013: Muhammadiyah Mulai Berpuasa 9 Jul



AWAL PUASA RAMADHAN 2013: Muhammadiyah Mulai Berpuasa 9 Juli

Yusran Yunus   -   Kamis, 13 Juni 2013, 07:34 WIB

TERKAIT

POPULER

PILIHAN REDAKSI

<a href='http://ad.bisnis.com/www/delivery/ck.php?n=a66cfa2b&cb=9673' target='_blank'><img src='http://ad.bisnis.com/www/delivery/avw.php?zoneid=85&cb=9673&n=a66cfa2b' border='0' alt='' /></a>
130410_muhammadiyah1.jpgBISNIS.COM, JAKARTA-Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1434 Hijriyah/2013 Masehi jatuh pada Selasa Wage, 9 Juli 2013 dan 1 Syawal 1434 H/2013 M jatuh pada Kamis Wage, 8 Agustus 2013.

Penetapan itu ditetapkan oleh PP Muhammadiyah berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditandatangani oleh Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013.

Menurut maklumat itu, ijtimak jelang Ramadan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli 2013 M pukul 14:15:55 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( + : : -07" 48, dan ),: 110o 21, BT ) *0o 44' 59" (hilal sudah wujud). Pada saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 M (hari Senin), di sebagian wilayah barat. Kemudian, Indonesia hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud.

Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian.

"1 Ramadhan 1434 H jatuh pada Selasa Wage, 9 Juli 2013".

Selain itu, ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi pada hari Rabu Pon, 7 Agustus 2013 M pukul 04:52:19 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( 0 : -07" 48, dan l": l l0o 21, BT ) : *03o 54' ll" (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu, bulan berada di atas ufuk.

"1 Syawal 1434 H jatuh pada Kamis Wage, 8 Agustus 2013".

Berdasarkan penetapan ini, kemungkinan akan terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan.

Sebelumnya, Badan Hisab Rukyat Provinsi Sumatra Utara telah memutuskan awal Ramadhan 1434 Hijriyah/2013 Masehi jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013 dan 1 Syawal 1434 H/2013 M jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013. Meskipun demikian, Badan Hisab Rukyat (BHR) Sumut mengimbau umat Islam untuk menunggu sidang itsbat Menteri Agama RI.

"Penetapan awal Ramadhan dan awal Syawal tetap saja ada potensi perbedaan. Namun masyarakat diimbau dapat menyikapi perbedaan itu secara arif dan bijaksana. Jangan sampai ada keributan dan konflik," kata H.Arso, Ketua BHR Sumut.

Dalam keterangan pers di laman Kemenag Sumut, Ketua Badan Hisab Rukyat Sumut, H.Arso mengatakan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013 berdasarkan pada ijtimak awal Ramadhan 1434 H terjadi pada Senin, 8 Juli 2013 pukul 4j 14m 05d WIB.

"Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal antara : -000 47’ 19” s.d. +000 16’ 51” (belum memenuhi kriteria imkan rukyat +20) berdasarkan pada ikmal Sya’ban 1434 H," katanya.

Dia menambahkan adapun 1 Syawal 1434 H jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013 berdasarkan ijtimak awal Syawal 1434 H terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2013 pukul 04j 05m 33d WIB.

"Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal sudah berada di atas ufuk antara : +010 59’ 45” s.d. +030 23’ 09” (telah mencapai kriteria imkan rukyat +020) berdasarkan pada kriteria imkan rukyat," tuturnya.


Editor : Yusran Yunus